Tornado
yang sangat hebat menyapu permukaan Matahari dan berhasil ditangkap
oleh satelit milik NASA, Solar Dynamics Observatory (SDO).
Video hasil tangkapan SDO menunjukkan bahwa plasma tornado menyapu permukaan Matahari dalam rentang waktu hampir 30 jam, mulai dari 7-8 Februari 2012.
Terry Kucera, pakar fisika Matahari NASA, mengungkapkan bahwa ukuran plasma tornado hampir menyamai Bumi dan berputar dengan kecepatan mencapai 480 km per jam.
"Suhunya sekitar 15.000 derajat fahrenheit (sekitar 8.300 derajat celsius), relatif dingin," kata Kucera. Suhu itu tak seberapa dibanding suhu korona yang bisa mencapai jutaan derajat celsius.
Tornado ini bukan kali pertama terjadi. Wahana antariksa SOHO milik European Space Agency (ESA) setidaknya telah mendeteksi adanya tornado di Matahari sejak tahun 1996.
Tornado di Matahari hampir serupa dengan tornado di Bumi, tetapi tercipta lewat proses berbeda. Jika tornado di Bumi dipengaruhi fluktuasi dan temperatur, tornado di Matahari dipengaruhi magnetisme.
Menurut Kucera, tornado tercipta karena adanya dua gaya magnet yang saling bersaing menarik partikel bermuatan di muka Matahari. Proses ini menciptakan plasma yang berputar di sepanjang medan magnet.
Rentang putaran plasma tornado bisa sangat mencengangkan, mencapai ratusan ribu mil.
"Secara total, panjangnya bisa lusinan Bumi, besar," cetus Kucera seperti dikutip Foxnews, Jumat (17/2/2012).
Video tornado yang menyapu Matahari bisa dilihat di bawah. Video yang sedemikian detail bisa direkam berkat kehebatan SDO yang mampu merekam aktivitas Matahari pada berbagai panjang gelombang. Video ini dirilis pada 11 Februari 2012 untuk memperingati 2 tahun misi SDO.
Video hasil tangkapan SDO menunjukkan bahwa plasma tornado menyapu permukaan Matahari dalam rentang waktu hampir 30 jam, mulai dari 7-8 Februari 2012.
Terry Kucera, pakar fisika Matahari NASA, mengungkapkan bahwa ukuran plasma tornado hampir menyamai Bumi dan berputar dengan kecepatan mencapai 480 km per jam.
"Suhunya sekitar 15.000 derajat fahrenheit (sekitar 8.300 derajat celsius), relatif dingin," kata Kucera. Suhu itu tak seberapa dibanding suhu korona yang bisa mencapai jutaan derajat celsius.
Tornado ini bukan kali pertama terjadi. Wahana antariksa SOHO milik European Space Agency (ESA) setidaknya telah mendeteksi adanya tornado di Matahari sejak tahun 1996.
Tornado di Matahari hampir serupa dengan tornado di Bumi, tetapi tercipta lewat proses berbeda. Jika tornado di Bumi dipengaruhi fluktuasi dan temperatur, tornado di Matahari dipengaruhi magnetisme.
Menurut Kucera, tornado tercipta karena adanya dua gaya magnet yang saling bersaing menarik partikel bermuatan di muka Matahari. Proses ini menciptakan plasma yang berputar di sepanjang medan magnet.
Rentang putaran plasma tornado bisa sangat mencengangkan, mencapai ratusan ribu mil.
"Secara total, panjangnya bisa lusinan Bumi, besar," cetus Kucera seperti dikutip Foxnews, Jumat (17/2/2012).
Video tornado yang menyapu Matahari bisa dilihat di bawah. Video yang sedemikian detail bisa direkam berkat kehebatan SDO yang mampu merekam aktivitas Matahari pada berbagai panjang gelombang. Video ini dirilis pada 11 Februari 2012 untuk memperingati 2 tahun misi SDO.
Sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa meninggalkan comment anda disini.
Setiap comment dari anda sangat berarti bagi saya. Terima kasih.