Tidak
dapat dipungkiri, angka tujuh adalah salah satu angka istimewa, angka
ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas ibadah, alam semesta,
dan juga sejarah.
Ada
rahasia apa dibalik angka ini? sebagaimana kita lihat, banyak sekali
indikasi angka 7 di alam semesta dan kehidupan disekitar kita. Kita juga
melihat tatanan yang sempurna dengan basis angka 7 dalam al-qur’an, ini
menunjukan keesaan Allah dan al-qur’an adalah kitabullah. Ketika
mencipta alam, Allah menjadikan langit berjumlah tujuh lapis, demikian
juga bumi, Allah berfirman “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan
demikian juga bumi, perintah Allah berlaku padanya agar kamu mengetahui
bahwa Allah MahaKuasa atas segala sesuatu dan Allah telah meliputi
segala sesuatu dengan ilmu-Nya.” (q.s. Ath-Thalaq: 12).
Bahkan
atom, sebagai unit fundamental struktur alam semesta, juga tersusun
dari tujuh lapisan elektron. Tidak mungkin lebih. Jumlah hari dalam
seminggu ada tujuh, jumlah not musik juga tujuh, dan para ahli geologi
menemukan bahwa bola bumi tersusun dari tujuh tingkatan.
Ketika
menerangkan perihal kezhaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa
alasan, Rasulullah menjadikan angka tujuh sebagai simbol azab pada hari
kiamat dan bersabda “Orang yang menzhalimi orang lain walau hanya
beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan kepadanya azab dari tujuh
bumi”.(H.R. Bukhari dan Muslim). Nabi menerangkan bahwa Allah
memerintahkan untuk bersujud dengan tujuh organ tubuh. Beliau bersabda,
“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh tulang”.(HR Bukhari dan
mUslim).
ANGKA TUJUH DALAM AL-QUR’AN
Penyebutan
angka 7 diulang-ulang dalam kisah al-qur’an. Nabi nuh menyeru kaumnya
untuk memikirkan tujuh lapis langit. Beliau berkata kepada mereka
“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis.”(QS. NUh:15).
Angka
tujuh juga disebutkan dalam kisah azab bagi kaum nabi Hud yaitu kaum
Ad, Allah berfirman “Kaum Ad telah dibinasakan dengan angin topan yang
sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh
malam delapan hari terus-menerus.”
Begitu
membuka Al-qur’an kita segera mendapati angka 7. Allah menjadikan
Al-fatihah sebagai pembuka Al-qur’an dan menetapkan ayat-ayatnya
berjumlah tujuh. Allah berfirman “Kami telah memberikan kepadamu tujuh
ayat yang dibaca berulang-ulang (As-sab’al-matsani).
Angka
7 pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an di surah Al-Baqarah dalam
firman Allah, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu, dan Dia berkehendak menciptakan langit, dan dijadikannya
tujuh langit, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Angka 7 disebut terakhir dalam surah An-Naba’ayat 12 dalam firmanNya, “Dan Kami bangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh.”
sekarang
mari kita cermati fakta-fakta kelipatan 7 diseputar kedua ayat ini.
Fakta pertama, jumlah surah Al-Baqarah, tempat penyebutan angka 7
pertama kali, hingga An-Naba’, tempat penyebutan terakhir kali, sebanyak
77. Kelipatan 7 {11 x 7}. Jumlah ayat dari ayat yang pertama kali
menyebut angka 7 hingga ayat terakhir yang menyebut angka 7, atau dari
ayat 29 Al-Baqarah hingga ayat 12 An-Naba’, adalah 5.649 ayat. Ini juga
kelipatan 7 {807 x 7}.
Fakta
kedua, dari awal Al-Baqarah sampai akhir An-Naba’ terdapat 5.705 ayat.
Bilangan ini juga kelipatan 7, jumlah ayat diantara keduanya juga
kelipatan 7, dan tema pembicaraan keduanya adalah angka 7.
Ayat
pertama yang menyebut nama Allah adalah ayat pertama Al-Qur’an, yaitu
Bismillahirrahmanirrahim {Q.S. Al-Fatihah: 1}, dan ayat terakhir yang
menyebut lafal Allah adalah Allahusshamad {Q.S. Al-Ikhlas: 2}. Dari
al-fatihah hingga Al-Ikhlas ada 112 surah, bilangan ini adalah kelipatan
7 {16 x 7}.
Dari
ayat 1 Al-Fatihah hingga ayat 2 Al-Ikhlas ada 6.223 ayat. Bilangan ini
juga kelipatan 7, sebanyak dua kali untuk menegaskan kebenaran sistem
yang sangat teratur ini {127 x 7 x 7}. Logika ilmiah menetapkan bahwa
kebetulan tidak akan terulang secara kontinu dalam satu buku kecuali
jika penyusun buku itu telah menyusunnya dengan cara tertentu.
Keselarasan yang dilihat dengan angka 7 ini mengidentifikasikan secara
pasti bahwa Allah telah menyusun kitabNya dengan format yang sesuai
dengan angka 7. Dan masih ada lagi beberapa ayat di Al-Qur’an yang
menyebutkan angka 7.
Angka
7 sangat akrab dengan kehidupan dan ibadah kita, sehingga menempatkan
angka ini di puncak semua angka setelah angka 1, yang menyimbolkan
keesaan Allah.
Dari buku: Misteri Angka 7 dalam Mukjizat Matematika Al-Qur’an. {‘Abd Ad-Da’
FAKTA LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA 7
kemerdekaan
RI yang dulu dinyatakan pada tanggal 17-8-1945, coba anda tambahkan
semua angka itu (1+7+8+1+9+4+5=35), nahh 35 jika dibagi dengan 5 maka
hasilnya 7.
Perhatikan
lagi jumlah ruas yang ada pada jari kita, ibu jari=2, telunjuk=3,
tengah=3, manis=3 dan kelingkig=3 jika dijumlahkan (2+3+3+3+3=14) jadi
jumlahnya 14 terus dikali 2, karena kita mempunyai 2 tangan, jadi
14x2=28, lihat lagi jika 28 di bagi dgn 4 maka hasilnya 7.
Dalam 1 minggu ada 7 hari,,, dan hari-hari itu mempunyai makna sebagai berikut
Hari
Ahad : Sebagian Ulama mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah
menciptakan langit dan bumi pada hari ahad. Maka barang siapa yang
hendak membangun sesuatu atau menanam, maka hendaklah pada hari Ahad.
Hari
Senin : Hari Senin adalah hari Pelayaran & Perniagaan. Karena telah
dijelaskan bahwa pada hari Senin terdapat 7 kelebihan yaitu :
1. Nabi Idris, as. Telah naik ke langit pada hari Senin,
2. Nabi Musa, as. Telah pergi ke bukit Thursina pada hari senin untuk menerima wahyu,
3. Turunnya Dalil tentang ke-Esa-an Allah,
4. Lahirnya Rasulullah Muhammad saw,
5. Malaikat Jibril, as. turun untuk pertama kalinya menjumpai Rasulullah,
6. Semua amal perbuatan Umat diperlihatkan kepada Rasaulullah saw pada hari Senin,
7. Wafatnya Rasulullah Muhammad saw.
Oleh karena itu, barang siapa yang berlayar/mengadakan perjalanan maka baiknya lakukanlah pada hari senin.
Hari
Selasa : Rasulullah saw ditanya tentang hari Selasa, Maka Beliau
menjawab : Hari Selasa adalah Hari Berdarah. Para sahabat bertanya :
Mengapa demikian ya, Rasulullah? Lalu Beliau menjawab: Karena pada hari
itulah Siti Hawa Haid & Putra Adam membunuh saudaranya sendiri.
Sebagaian Ulama telah menjelaskan Bahwa pada hari selasa ada 7 Jiwa yang
bernyawa dibunuh, diantaranya :
1.
Jurjais bin Fathin (Seorang pemuda ahli Ibadah, ia hidup pada masa raja
Dardaniyah yang terkenal dengan penyembahan berhalanya,
2. Yahya, as,
3. Zakaria, as,
4. Tukang sihir Fir’aun,
5. Asiah binti Muzahim, Istri Fir’aun,
6. Sahib, Sapi Betina Bani Israil,
7. Habil Putra Adam, as.
Maka, barang siapa yang ingin berbekam hendaklah ia melakukan pada hari Selasa.
Hari
Rabu : Rasulullah saw ditanya tentang hari Rabu, Maka Beliau menjawab:
Hari rabu adalah Hari Nahas yang terus menerus. Para sahabat bertanya,"
Mengapa demikian ya, Rasulullah?" Lalu Beliau menjawab: Karena pada Hari
itu Allah telah menenggelamkan (menghancurkan) Fir’aun dan kaumnya,
Memusnahkan kaum ’ad dan kaum Tsamud, yakni kaumnya Nabi Sholeh yang
ingkar terhadap kerasulan & kenabiannya. Maka, barang siapa yang
hendak sembuh dari sakit, hendaknya ia meminum obat pada Hari Rabu.
Hari
Kamis: Hari Kamis adalah hari baik untuk menunaikan Hajat. Karena Allah
memerintahkan Penunaian. Maka barang siapa yang berhajat kepada
manusia, maka hendaklah ia memintanya pada hari Kamis.
Hari
Jumat : Allah menciptakan Adam dan Hawa pada hari Jumat, dan kemudian
pada hari itu juga Allah mengawinkannya. Maka barangsiapa yang
mengadakan akad Nikah hendaklah dilaksanakan pada hari Jumat. Sebagaian
Ulama berkata : Telah terjadi Tujuh Pernikahan antara para Nabi dan
antara para Auliya’ pada hari Jum’at, yaitu :
1. Pernikahan antara Adam as dengan Hawa,
2. Pernikahan antara Yusuf as dengan Zulaikha,
3. Pernikahan antara Musa as dengan Shafrawa,
4. Pernikahan antara Sulaiman as dengan Balqis,
5. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Khadijah,
6. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Aisyah,
7. Pernikahan antara Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah.
Hari
Sabtu adalah Hari makar/Tipu Daya, karena terdapat Tujuh Peristiwa
makar dan tipu daya terhadap tujuh orang sholeh / kaum (Kaum Nabi Nuh as
terhadap Nabi Nuh as, Kaum Nabi Sholeh as terhadap Nabi Sholeh as,
Saudara2 Nabi Yusuf as terhadap Nabi Yusuf as, Kaum Nabi Musa as
terhadap Nabi Musa as, Kaum Nabi Isa as terhadap Nabi Isa as, Para
pemuka (gembong-gembong) Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw, dan Kaum
Bani Israil terhadap Larangan Allah. Dan sebagian Ulama juga memaknai
hari sabtu adalah hari baik untuk berburu.
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa meninggalkan comment anda disini.
Setiap comment dari anda sangat berarti bagi saya. Terima kasih.