Siapa ikon presiden Amerika paling terkenal sepanjang sejarah?
Abraham Lincoln pastinya. Presiden ke-16 ini patungnya ada di mana-mana.
Dari Washington DC, hingga ke Manchester di Inggris serta museum lilin
Madame Tussaud.
Sekarang
pertanyaannya, mengapa Abraham Lincoln memelihara jenggot, atau
tepatnya brewok? Di awal kampanye saat menjadi presiden, inilah foto
sesungguhnya Abraham Lincoln:
Bagaimana rupanya, lebih parlente, necis, rapih, atau justru jadi culun?
Penampilannya berubah total berkat keberanian seorang wanita muda, Grace Bedell. Sejak usia sekolah, ia selalu berani mengemukakan pendapat dengan cara yang tulus, tanpa emosi atau berkesan lebih pintar. Berkali-kali ia adu argumen dengan guru di sekolah.
Penampilannya berubah total berkat keberanian seorang wanita muda, Grace Bedell. Sejak usia sekolah, ia selalu berani mengemukakan pendapat dengan cara yang tulus, tanpa emosi atau berkesan lebih pintar. Berkali-kali ia adu argumen dengan guru di sekolah.
Grace Bedell
Pada
suatu ketika, ia melihat foto brosur kampanye Abraham Lincoln dalam
pemilihan Presiden Amerika. Ia memperhatikan gambar Lincoln yang berdiri
di samping meja.
"Orang ini tinggi, tapi wajahnya... terlalu dalam!" gumam Grace.
Akhirnya Grace memberanikan diri menulis surat kepada Lincoln tentang opininya. Ia menjelaskan bahwa memelihara jenggot akan membuatnya terlihat lebih baik. Ia juga memastikan kalau penampilan Lincoln berubah, ia dan keempat kakak-adiknya pasti memberi suara untuknya.
"Orang ini tinggi, tapi wajahnya... terlalu dalam!" gumam Grace.
Akhirnya Grace memberanikan diri menulis surat kepada Lincoln tentang opininya. Ia menjelaskan bahwa memelihara jenggot akan membuatnya terlihat lebih baik. Ia juga memastikan kalau penampilan Lincoln berubah, ia dan keempat kakak-adiknya pasti memberi suara untuknya.
Isi surat Grace
Beberapa
bulan kemudian, akhirnya Abraham Lincoln terpilih menjadi Presiden
Amerika. Bisa ditebak bagaimana tampangnya saat itu? Ya, ia memelihara
jenggotnya mengikuti saran Grace.
Jenggot pada akhirnya menjadi karakter, atau citra yang membuat Abraham Lincoln lebih mudah dikenal, juga selalu diingat orang. Ini semua berkat Grace yang berani berpendapat.
Jenggot pada akhirnya menjadi karakter, atau citra yang membuat Abraham Lincoln lebih mudah dikenal, juga selalu diingat orang. Ini semua berkat Grace yang berani berpendapat.
Ya, kejujuran bisa menyakitkan.
Tapi bila penyampaiannya tepat sasaran dan penuh keberanian, justru
membawa ke arah yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa meninggalkan comment anda disini.
Setiap comment dari anda sangat berarti bagi saya. Terima kasih.