1.Kejadian Sukhoi sudah diramalkan seorang pendeta dari Nigeria
(sumberfoto : youtube.com)
Sebuah pernyataan yang sangat mengejutkan seorang pendeta asal
Nigeria, Temitope Balogun Joshua pada saat berkhotbah ia melihat bayangan
tentang kecelakaan pesawat tragis akan terjadi di Indonesia. Dalam
sebuah tayangan di Youtube yang berjudul " Indonesia Plane crash
Prophesied" inilah petikan dari Pendeta Temitope dalam video tersebut
"Saya 'melihat' breaking news. Mereka mencari sesuatu yang hilang tapi
membawa banyak orang. Apa yang terjadi? Gambaran itu begitu jelas. Kalau
tidak jelas saya tidak akan berbicara. Saya telah berdoa. Saya melihat
di Indonesia. Saya ingin memberikan saran kepada mereka dan Ada pesawat
yang akan datang ke Indonesia. Satu pesawat besar yang membawa sejumlah
penumpang. Saya melihat tabrakan. Warna pesawat itu saya lihat biru.
Gambar pesawat diperlihatkan kepada saya, tempat akan take off,
tujuannya, waktu kejadian, hari dan waktunya."
Namun betapa mengejutkan setelah pemberitaan Breaking News CNN pada
hari Rabu (9/5) memberitakan bahwa pesawat Sukhoi jatuh pada hari Rabu
tepat dengan ramalan sang pendeta yang pada Emmanuel.tv penayangan
kotbah sang pendeta di tayangkan pada hari Minggu (6/5). Di ketahui
postingan video sang pendeta tertanggal 10 Mei yang di download oleh
gereja SCOAN
2. Tragedi Titanic 1912 Telah diramalkan oleh Morgan Robertson
Malapetaka tenggelamnya Titanic seolah telah diramalkan sebelumnya
dalam sebuah novel karya Morgan Robertson yang berjudul The Wreck of
The Titan, yang menceritakan malapetaka tenggelamnya sebuah kapal
raksasa Titan. Bagaimana kemiripan kapal Titan dalam karya fiksi
tersebut dengan Titanic? Dan bagaimana karya tersebut bisa dibilang
merupakan ramalan tenggelamnya Titanic?
Dalam novel tersebut terdapat sejumlah kemiripan antara kapal yang
bernama Titan dengan Titanic... antara lain spefikasi kapal yang hampir
mirip. Antara lain:
* Jumlah baling-baling adalah 3 pada Titan, demikian juga Titanic
* Panjang kapal Titan adalah 800 kaki, sedangkan Titanic 882 kaki
* Jumlah penumpang sebanyak 2500 pada Titan, Titanic 2224 penumpang
* Bagian kapal yang rusak ketika mengalami kecelakaan adalah sama-sama bagian kanan depan
* Saat terjadinya malapetaka, sama-sama terjadi di bulan April. Tepatnya, Titanic tenggelam pada tanggal 14 April 1912.
Bahkan, nama kapal pun hampir mirip, kapal dalam karya fiksi Robertson tersebut adalah Titan.
Dari sejumlah kesamaan tersebut, toh ada juga perbedaannya. Titan dalam
novel tersebut tenggelam ketika kembali dari New York, setelah
berkunjung 3 kali. Sedangkan, Titanic tenggelam pada saat pelayaran
perdananya menuju New York.
Novel karya Morgan Robertson tersebut terbit pada tahun 1898, sedangkan
Titanic tenggelam tahun 1912. Saat Robertson menulis novelnya, belum
ada teknologi yang dapat membuat kapal sebesar Titan, jadi ini adalah
betul-betul hasil imajinasinya. Robertson pun menggambarkan kesombongan
manusia yang menyebut kapal tersebut tidak dapat tenggelam, hingga
Titan hanya menyediakan 24 sekoci penyelamat untuk 2500 penumpangnya.
Hal yang sama juga terjadi pada Titanic. Begitu yakinnya Titanic tak
dapat tenggelam, hingga pemilik kapal hanya menyediakan 20 sekoci
penyelamat untuk 2224 penumpang, atau hanya separuh dari jumlah sekoci
yang dibutuhkan.
Apakah novel Morgan Robertson ini adalah sebuah ramalan? Atau hanya kebetulan belaka? Andalah yang menilainya.
Adakah dari calon penumpang Titanic yang sebelumnya pernah membaca novel
tersebut, lalu berpikir bahwa novel tersebut merupakan pertanda....
dan membatalkan perjalanannya di menit-menit terakhir? Mungkin ada,
mungkin tidak.
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa meninggalkan comment anda disini.
Setiap comment dari anda sangat berarti bagi saya. Terima kasih.